Babad Pande Wesi
|
Tersebut
seorang Brahmana yang bernama Katepeng Reges bertempat di Wilatikta. Beliau
mempunyai sembilan orang putra. Para Arya yang berada di Wilatikta itu adalah
Arya Kenceng, Arya Beleteng, Arya Senteng, Sirarya Binculuk, Arya Kapakisan,
Sirarya Kuta Waringin, Arya Belog dan Sirarya Watang. Kemudian Sirarya Kenceng
diangkat menjadi patih oleh Sang Prabu beserta sanak keluarganya.Kemudian ada
putranya yang bernama Mpu Brahmawisesa bersaudara dengan Mpu Siwa Saguna datang
ke daerah Bangsul. Adik dari Sang Prabu Wilatikta bernama Mpu Gandring.
Sesampainya
di Bangsul, sira Mpu Siwa Saguna menuju Desa Tusan, Selama tujuh tahun di
Gelgel beliau tidak mempunyai putra karena diganggu oleh Bhuta Wawangsilan.
Yang mana putra dari Sirarya Kenceng dulunya dapat dimakan oleh Bhuta
Wawangsilan, Putra Ida Sang Prabu dicuri oleh Sang Bhuta dan dihaturkan kepada
Sang Kasuhun Kidul. Sesampainya bayi tersebut dirajah lidahnya lalu
dikembalikannya.
Kemudian
Sirarya Beleteng dari desa Punduk, ada beberapa putranya turunan nya seperti
putranya di Bungaya, di Tulikup, di daerah Kapal, Tambahan, di Kaba-Kaba, di
Kalianget dan ada juga di Sidemen. Penyebarannya ini untuk memperluas
keturunannya. Putra dari Sirarya Kapandeyan bernama Lurah Kapandeyan. Suatu
ketika Ida Sang Prabu bersama I Anglurah Kapandeyan bertapa. Sirarya Kapandeyan
membuat senjata-senjata seperti keris, tumbak. Sang Prabu membagikan daerah
persawahan kepada putranya Sirarya Kenceng di seluruh daerah Bali. Anak dari
Arya Kapandeyan bertempat di Tusan adalah dua orang laki. Putra para Arya di
Bali adalah Arya Kenceng berputra tujuh orang. Arya Tangkas berputra delapan orang,
Kuda Pangasih dua orang. Ajaran-ajaran Mpu Pradah mengenai kedyatmikaan baik
black magic maupun white magic.
Kemudian
Sang Raja-putra bersabda dengan Sang Pande Aji Sakti. Sang Pande hendaknya
melaksanakan Dharma ka-pande-an di dalam membuat alat atau pun senjata-senjata.
Mengenai mantra-mantra pemujaan.
Mantra
caru, mantra penyucian bwana alit dan mantra mohon maaf.
Terjadinya Pande diceriterakan bahwa penjelmaan dari Brahma menjadi Mpu Pradah, dan Mpu Pradah menjadi Pande. Alat-alat yang akan dipergunakan untuk bekerja seperti palu, kikir, jepit dan sebagainya agar diberi mantra.
Terjadinya Pande diceriterakan bahwa penjelmaan dari Brahma menjadi Mpu Pradah, dan Mpu Pradah menjadi Pande. Alat-alat yang akan dipergunakan untuk bekerja seperti palu, kikir, jepit dan sebagainya agar diberi mantra.
No comments:
Post a Comment