Wednesday, April 3, 2013

Ada yang tahu tentang makna leksikal dan gratikal?

Pengertian Makna Leksikal ke Makna Gramatikal
A.      Makna Leksikal
Makna leksikal adalah bentuk adjective dan kata leksiken, maka secara harfiah, makna leksikal berarti makna yang bersifat leksikon namun yang dimaksud sebenarnya adalah makna secara inheren dimiliki oleh setiap leksem, kalau leksem itu kita samakan konsepnya dengan kata, maka makna leksikal berarti sama dengan makna kata. Menurut teori de Sausure setiap kata tentu memiliki makna sebagai komponen dari kata itu, disamping komponen bunyinya. Makna kata/makna leksikal ini adalah makna yang secara inheren ada di dalam kata itu terlepas dari kontek apapun. Misalnya kata pensil memiliki makna sejenis alat tulis yang terbuat dari kayu dan arang. Makna yang dimiliki oleh kata pensil itulah yang disebut makna leksikal. Jadi kita bisa menyatakan makna leksikal ini adalah makna yang apa adanya, makna yang sesuai dengan hasil observasi kata, makna yang sesuai dengan konsepnya oleh karena itu apa yang disebut dengan makna leksikal ini sama dengan makna denotatif.

B.      Makna Gramatikal
Makna gramatikal yakni makna yang terjadi sebagai hasil proses gramatiokal, dalam bahasa Indonesia dikenal dengan proses gramatikal yang bersupa afik (imbuhan) reduplikasi (pengulangan), komposisi (penggabungan) dan proses pengalimatan. Proses-proses ini dalam buku-buku tata bahasa tentu dibicarakan dilihat dari segi bentuk, fungsi dan maknanya. Disini akan dibicarakan seperlunya saja. (1) Afik adalah proses pengimbuhan afiks pada bentuk dasar sebuah afiks yang sama bila diimbuhkan pada bentuk yang berbeda seperti semantiknya akan memiliki makna gramatikal yang berbeda, misalnya pengimbuhan prefik ber pada dasar kuda, menjadi kata berkuda memiliki makna gramatikal “mengendadari kuda”. Namun disini juga perlu dicatat acapkali makna gramatikal ini belum jelas karena masih tunduk pada makna penggunaan/makna konteksnya misalnya pengimbuhan prefiks ter- pada dasar angkat menjadi kata terangkat, makna gramatikalnya bisa tidak sengaja menangkat/dapat menangkat jadi ada 2 kemungkinan makna. (2) Reduplikasi adalah pengulangan kata ulang dapat menjadi bentuk dasar dalam pembentukan kata berikutnya misalnya kata ulang lalu-lalang pada kata berlalu lalang, kata ulang luluh-lantak pada kata meluluhlantakkan. (3) Komposisi adalah gabungan kata, dapat juga menjadi dasar dalam pembentukan kata berikutnya misalnya gabungan kata, tidak adil pada kata ketidakadilan, gabungan kata daya juang pada kata berdayajuang.

2.1          Analisis Perubahan Makna Leksikal ke Arah Makna Gramatikal dalam Cerpen Gitaning Nusa Alit
Perubahan makna leksikal ke arah makna gramatikal
1.     a.     Buah jeruk, apel, salak, biu mawadah piring
Buah =  tumbuhan/hasil dari tumbuhan
b.     Lantas ia maglebug, keto buah karma upah ngintip
-       Pada kalimat di atas
Sebagai makna gramatikal
Karena buah artinya hasil dimana dari kalimat tersebut konotasi.
2.     a.     Ngabaang ayam Taliwang aji 35 ribu
35   -       Angka bilangan
        -       Jumlah hitungan
35   (Makna leksikal) adalah bilangan dalam bentuk angka
b.     Angkihan tiange engalan matelung dasa lima
-       Telung dasa lima benar-benar sebagai makna gramatikal disini yang artinya ngangsur, dan telung dasa lima hanya digunakan untuk perumpamaan saja.
3.     a.     Luh Purnama ane ngeklah gaene majalan jph kangin
Kangin -> arah, menunjukkan arah
Kata kangin (makna leksikal) adalah menunjukkan arah (kangin)
b.     Kari masih nganturang nutur kangin kauh
-       Pada kalimat di atas dikatakan makna gramatikal karena kata kangin kauh tersebut artinya tidak nyambung/ngalor ngidul/tidak jelas.
4.     a.     Nah, jalan suba madaar kanti wareg
Kata wareg (makna leksikal) = suatu yang tidak berlebihan ataupun kurang.
b.     Nika madan wareg tan paneda
-       Pada kalimat di atas dikatakan makna gramatikal karena kata wareg di atas sebagai istilah makna konotasi.

No comments:

Post a Comment