Pengertian Makna Leksikal ke Makna Gramatikal
A.
Makna Leksikal
Makna leksikal adalah bentuk adjective dan kata leksiken,
maka secara harfiah, makna leksikal berarti makna yang bersifat leksikon namun
yang dimaksud sebenarnya adalah makna secara inheren dimiliki oleh setiap
leksem, kalau leksem itu kita samakan konsepnya dengan kata, maka makna
leksikal berarti sama dengan makna kata. Menurut teori de Sausure setiap kata
tentu memiliki makna sebagai komponen dari kata itu, disamping komponen
bunyinya. Makna kata/makna leksikal ini adalah makna yang secara inheren ada di
dalam kata itu terlepas dari kontek apapun. Misalnya kata pensil memiliki makna
sejenis alat tulis yang terbuat dari kayu dan arang. Makna yang dimiliki oleh
kata pensil itulah yang disebut makna leksikal. Jadi kita bisa menyatakan makna
leksikal ini adalah makna yang apa adanya, makna yang sesuai dengan hasil
observasi kata, makna yang sesuai dengan konsepnya oleh karena itu apa yang
disebut dengan makna leksikal ini sama dengan makna denotatif.
B.
Makna Gramatikal
Makna gramatikal yakni makna yang terjadi sebagai hasil
proses gramatiokal, dalam bahasa Indonesia dikenal dengan proses gramatikal
yang bersupa afik (imbuhan) reduplikasi (pengulangan), komposisi (penggabungan)
dan proses pengalimatan. Proses-proses ini dalam buku-buku tata bahasa tentu
dibicarakan dilihat dari segi bentuk, fungsi dan maknanya. Disini akan
dibicarakan seperlunya saja. (1) Afik
adalah proses pengimbuhan afiks pada bentuk dasar sebuah afiks yang sama bila
diimbuhkan pada bentuk yang berbeda seperti semantiknya akan memiliki makna gramatikal
yang berbeda, misalnya pengimbuhan prefik ber
pada dasar kuda, menjadi kata berkuda memiliki makna gramatikal “mengendadari
kuda”. Namun disini juga perlu dicatat acapkali makna gramatikal ini belum
jelas karena masih tunduk pada makna penggunaan/makna konteksnya misalnya
pengimbuhan prefiks ter- pada dasar
angkat menjadi kata terangkat, makna gramatikalnya bisa tidak sengaja
menangkat/dapat menangkat jadi ada 2 kemungkinan makna. (2) Reduplikasi adalah pengulangan kata
ulang dapat menjadi bentuk dasar dalam pembentukan kata berikutnya misalnya
kata ulang lalu-lalang pada kata berlalu lalang, kata ulang luluh-lantak pada
kata meluluhlantakkan. (3) Komposisi
adalah gabungan kata, dapat juga menjadi dasar dalam pembentukan kata
berikutnya misalnya gabungan kata, tidak adil pada kata ketidakadilan, gabungan
kata daya juang pada kata berdayajuang.
2.1
Analisis Perubahan Makna Leksikal ke
Arah Makna Gramatikal dalam Cerpen Gitaning Nusa Alit
Perubahan makna leksikal
ke arah makna gramatikal
1. a. Buah jeruk, apel, salak, biu mawadah piring
Buah
= tumbuhan/hasil dari tumbuhan
b. Lantas ia
maglebug, keto buah karma upah ngintip
- Pada kalimat di atas
Sebagai
makna gramatikal
Karena
buah artinya hasil dimana dari kalimat tersebut konotasi.
2. a. Ngabaang ayam Taliwang aji 35 ribu
35 -
Angka bilangan
- Jumlah hitungan
35 (Makna
leksikal) adalah bilangan dalam bentuk angka
b. Angkihan
tiange engalan matelung dasa lima
- Telung
dasa lima benar-benar sebagai makna gramatikal disini yang artinya ngangsur,
dan telung dasa lima hanya digunakan untuk perumpamaan saja.
3. a. Luh Purnama ane ngeklah gaene majalan jph
kangin
Kangin -> arah, menunjukkan arah
Kata kangin (makna leksikal) adalah
menunjukkan arah (kangin)
b. Kari
masih nganturang nutur kangin kauh
- Pada
kalimat di atas dikatakan makna gramatikal karena kata kangin kauh tersebut
artinya tidak nyambung/ngalor ngidul/tidak jelas.
4. a. Nah, jalan suba madaar kanti wareg
Kata wareg (makna leksikal) = suatu yang tidak berlebihan ataupun kurang.
b. Nika
madan wareg tan paneda
- Pada
kalimat di atas dikatakan makna gramatikal karena kata wareg di atas sebagai
istilah makna konotasi.
No comments:
Post a Comment